Selamat Tahun Baru 2024!

Hidup itu memang penuh dengan kejutan. Siapa yang sangka, titin yang dihantam badai topan lesus sejak 2016 masih bisa berjumpa dengan tahun 2024?

Tahun 2020 merupakan puncak dari segala kekisruhan hati, hingga di titik jemu pada tahun 2022. Dua tahun yang meluluh-lantakkan jiwa dan raga. Tapi, bangunan lama yang rapuh dan lapuk memang sebaiknya dirobohkan, untuk diganti dengan pondasi dan fasad yang baru. Maka 2023 adalah tahun pembangunan itu. Meskipun di akhir tahun sempat mendapat kerikil tajam, tapi (herannya) titin yang bandel ini kok ya bisa tetap berjalan.

Sampailah titin di tahun baru. Memulai tahun dengan semangat juang yang baru: dengan status janda anak satu dan sebagai mahasiswi semester satu di kampus biru.

Rekapitulasi peristiwa di tahun 2023:

Januari

Masih berjuang untuk bisa keluar dari hubungan yang toksik. Penuh strategi dan tangisan. Masih ditemani oleh sahabat-sahabat tercinta. Setiap hari isinya menangis. Masih terus didampingi psikolog dari berbagai biro.

Dominasi emosi: takut, marah, kecewa, sedih, duka, dan luka.
Lagu yang mewakili: Nemen – NDX

Februari

  1. Mulai ikut seminar, waktu itu ikut Touch For Health I, karena aku merasakan manfaatnya saat dihantam badai tahun 2022.
  2. Sidang perdana perceraian — yang bersangkutan ga datang.
  3. Peringatan 100 hari Mami
  4. Sidang kedua perceraian — mediasi. yang bersangkutan datang dan kembali triggering. ngomong di depan mediator persidangan apa, padahal kenyataannya apa. duh.
  5. Kai sekolah perdana yang pakai seragam (di sekolah awal yang bikin trauma)
  6. masih lanjut konsul psikolog.

Dominasi emosi: takut, marah, sedih, duka, kecewa.
Lagu yang mewakili: Rungkad – Happy Asmara

Maret

Isinya cuma sidang dan persiapan sidang perceraian. Konsul psikolog terus, telpon sahabat-sahabat terus, voice notes, nangis terus, minta tolong sana-sini, ngerepotin sana-sini.

Dominasi emosi: takut, khawatir, sedih, kecewa, patah hati.
Lagu yang mewakili: Banyu Langit – Didi Kempot

April

  1. Putusan Hakim sidang perceraianku. Berhasil cerai dengan hak asuh di aku sepenuhnya. Tapi nafkah anak semuanya ditolak sama hakim, karena ybs masih sekolah (yang mana dibiayai sama bapakku). Kecewa banget sama hakim sebenernya, tapi ya udah. Aku akan menumpu pada diriku sendiri. “Emangnya rejeki kamu po yang ngatur, Tin? Rejekine anakmu ki Gusti Allaah sing ngatur. Ora usah khawatir. Tinggal ikhtiar, dilakoni, mengko ono dhewe dalane” (Dokter sekaligus kakak keduaku)
  2. Mulai menyibukkan diri dengan persiapan mau daftar sekolah lagi. Ditarget Papi buat daftar bulan Juni, tapi hati kecilku pengennya periode Januari 2024 aja. Jadi tetap dilakoni, walau pikiran masih bercabang buat ngurusin hati, ngurusin diri, ngurusin Kai, menata hidup lagi, mengobati luka dan duka atas kepergian Mami, dan lain sebagainya.
  3. Ikut seminar di bidang kedokteran umum pertama kali setelah sekian lama vakum.
  4. masih lanjut konsul psikolog.

Dominasi emosi: marah, kecewa, sedih, takut, cemas.
Lagu yang mewakili: Cidro – Didi Kempot

Mei

  1. Keluhan nyeri boyok sampai MRI dan berhenti membership gym
  2. ikut kajian bareng Ibu-Ibu perumahan
  3. meraba-raba mau ngapain selain daftar sekolah
  4. masih lanjut konsul psikolog.

Dominasi emosi: tenang, cemas, duka.
Lagu yang mewakili: Sebelum Cahaya – Letto

Juni

  1. Mencoba hal baru, menerabas ‘limiting beliefs’ dan menjajal batasan-batasan diri.
  2. Mulai memetakan niat dan see my inner circles as who they really are, dan mencoba mempelajari their true colors.
  3. Mulai merasa malu sama inner circles-ku, karena kok yang diceritain itu-itu aja, tapi aku sendiri masih merasa butuh didengarkan, divalidasi, dikuatkan. Udah di titik sungkan dan takut terlalu merepotkan teman-temanku. Akhirnya download bumble untuk mendapatkan teman curhat. Filternya jelas dan alhamdulillaah kenal 2 orang baik yang mendengarkan aku SETIAP HARI dan bisa SEWAKTU-WAKTU. Gokil sih.
  4. Percobaan pertama co-parenting. Merayakan ulang tahun Kai di pinggir sungai sama ayahnya Kai. Berhasil sih, walau sebel banget waktu ketemu staf tendik bagian neuro si mantan ditanyain sama siapa, dia jawab “ini sama istri” :| karena alasan aku bikin pengumuman di medsos kalau kami udah bercerai adalah aku ga mau siapapun yang udah ga ada hubungannya sama aku masih mengasosiasikan aku dengan mereka, atau lebih parah, masih menggunakan nama Papi untuk kepentingan pribadi. Bye.
  5. masih lanjut konsul psikolog.

Dominasi emosi: tenang, cemas, duka. Tapi ada juga perasaan liberating, lega, bersyukur, sedikit patah hati dan hampir putus asa. Ada perasaan hampir membenci semua laki-laki dan ga akan pernah bisa percaya lagi sama laki-laki.
Lagu yang mewakili: Diri – Tulus

Juli

  1. Pertama kali join seminar non kesehatan gara-gara lihat posternya Kalis. Terus iseng daftar dan besoknya langsung join. Australia – Indonesia in Conversation: Valuing Democracy and Diversity – Equity, Leadership, and Social Justice.
    Di hari terakhir ternyata topiknya Domestic Violence. Langsung triggered dan merinding. Allaah segitu baiknya sama aku sampai dikasih seminarnya. Ditemukan sama pembicara-pembicara hebat yang bisa banget meluk aku sambil bilang “you came here, all dressed up, and speaking your heart out, telling us your stories, and yet still managed to encourage people in this room is really brave and positive. You are not alone, and it’s not your fault. Keep moving forward!”
  2. Jebol pertahanan diri karena merasa dihianati oleh si mantan yang masih menghubungi Papi. Entah apa yang merasukiku, aku buka aib kami berdua di instagram hahaha. Bodoh sih, tapi aku ga suka aja sama orang munafik. Di depan tampak baik, di belakang astaghfirullaah embuh. Tapi aku belajar sih dari pengalaman ini hehehe. Sebenernya tujuan memblowup itu adalah supaya si mantan ga lagi menekanku di whatsapp dan berhenti melakukan hal-hal yang aku udah bicarakan di wa maupun secara langsung. dan terbukti, setelah diblowup dia diem. tapi ya aku tau dia sih, intinya gamau kelihatan jelek aja di depan orang lain, jadi kalau aku udah diem pun, dia akan tetap disrespectful ke aku.
  3. masih lanjut konsul psikolog.

Dominasi emosi: marah, kecewa, backstabbed, dikhianati, benci, sedih, cemas, takut, patah hati, sendirian.
Lagu yang mewakili: Evaluasi – Hindia

Agustus

  1. One thing I remember about this month is I made a promise with myself that I will tell my inner circles that I’m okay and I’m fine, even though I’m not. I won’t let other people know my healing stage. Lebih tepatnya karena aku merasa sangat sendirian aja sih. Nobody told you that healing can be so lonely!
  2. Pergi ke Singapore berdua sama Kai (tanpa Mbak Mut dan tanpa Papi). Kepergian ini untuk membuktikan pada diriku bahwa aku bisa menghandle Kai sendiri. Bahwa aku mampu. Dan untuk melihat perubahan dan perbedaan fisik dan emosiku saat aku membawa Kai sejauh aku bisa dari “kubangan” ini. Ternyata aku bisa. Ternyata aku sangat bisa. Dan ternyata, aku sangat sehat setelah aku pergi jauh.
  3. Bulan ini adalah bulan kelahiranku. dan di bulan ini, di tahun 2023, titin yang baru terlahir, dan titin yang lama–yang pernah aku bawa ke Singapore pada tahun-tahun sebelumnya–kembali lagi menemuiku. Aku kembali memiliki semangat untuk melanjutkan perjalanan. dan aku mulai menata kembali masa depanku bersama Kai.
  4. Mencoba segala hal: ikut lomba penelitian sosial, ikut lomba videografi, lomba penulisan naskah film pendek, dan apply sebagai Dokter umum lagi di ruamh sakit dekat rumah. Memutuskan untuk mencari kerja dulu dan mencoba cari beasiswa untuk sekolah. Mencoba menghidupkan kembali Eloka.
  5. masih lanjut konsul psikolog.

Dominasi emosi: tenang, senang, semangat, walau ada perasaan sangat sendirian dan masih berduka.
Lagu yang mewakili: Jiwa yang Bersedih – Ghea Indrawari

September

  1. Ikut seminar pediatri untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama vakum. Titik balik dimana aku sangat ingin sekolah lagi dan sangat menyadari bahwa aku suka belajar dan mempelajari ilmu pediatri. baru mulai sungguh-sungguh persiapan ujian masuk PPDS Pediatri UGM periode Januari 2024.
  2. Masih lanjut konsul psikolog.

Dominasi emosi: tenang, senang, semangat, walau ada perasaan sangat sendirian dan masih berduka.

Lagu yang mewakili: Banyu Langit – Didi Kempot

Oktober

  1. Persiapan PPDS.
  2. Mempersiapkan Kai, Mbak Mut dan Papi untuk mendampingi aku PPDS.
  3. Sangat tenang hidupku tanpa ada urusan mantan. Walau dia masih beberapa kali berusaha (entah sadar atau tidak) untuk beradu argumen sama aku, entah kenapa aku bisa mindful dan ga terpancing. dan ternyata aku sangat damai hidup tanpa ada dia. Fokusku cuma diriku, Kai, Papi, dan masa depanku.
  4. Sempat terguncang sedikit karena ada tetangga nyinyir mulutnya kaya ga pernah sekolah tiba-tiba ngomentarin semua hidupku tanpa dia tau kisahku (dan tanpa tanya). Tapi aku bersyukur ada orang itu ngomong di depanku di saat aku udah di fase acceptance sih. Syukurnya karena…. banyak males jabarinnya hahaha. Tapi edan sih kok bisa ya ada orang sakit jiwa kaya dia. Semoga segera disembuhkan oleh siapapun yang bisa (dan bukan aku).
  5. Masih lanjut konsul psikolog. Fokusnya untuk persipaan PPDS dan menyembuhkan dukaku kehilangan Mami. Kayanya momen dimana aku udah mulai tenang terkait urusan perceraianku adalah momen dimana dukaku menyeruak ke permukaan sih.

Dominasi emosi: tenang, senang, semangat, walau ada perasaan sangat sendirian dan masih berduka.
Lagu yang mewakili: Ojo Dibandingke – Abah Lala

November

  1. Ujian PPDS.
  2. Merasa anergi sepanjang bulan November setelah dibantai habis-habisan waktu ujian jurnal. Padahal ujiannya tanggal 8 November. Tapi telernya sampai pengumuman penerimaan PPDS (1 Desember). bye. emang mental dele.
  3. masih terus ke psikolog.

Dominasi emosi: cemas, takut, pasrah, lonely, sangat sangat sangat sangat berduka, kangen dan kehilangan Mami.
Lagu yang mewakili: Satu-satu – Idgitaf

Desember

  1. Keterima PPDS IKA FK UGM Januari 2024.
  2. Kumpul sama sedulur baru, adaptasi sama lingkungan baru, mempelajari warna-warna baru.
  3. Harapan baru, walau dengan packaging lama yang semakin menua T.T

Dominasi emosi: sangat sangat sangat lonely.
Lagu yang mewakili: Semua Aku Dirayakan – Nadin Amizah

Semoga 2024 menyambutku dengan baik dan mengantarkanku pada 2025 yang lebih baik lagi. Aku hanya mendoakan kesehatan, keselamatan, kebahagiaan untukku, Kai, Papi, dan Mbak Mut. Bismillaah <3

Published by


Leave a comment